Wednesday, January 14, 2015

Kesan Setelah Membaca Serial Supernova

Note: This review contains many spoiler.




Okeee.... *tarik napas, buang perlahan* yak, AKHIRNYA AKU UDAH SELESAI BACA SEMUA SERIAL SUPERNOVA! (Well, Gelombang belum, sih -_-) Jadi, Supernova itu katanya sih mau ada 6 buku. Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh; Akar; Petir; Partikel; Gelombang; Inteligensi Embun Pagi.

Aku sukaaaaaaaaa banget sama serial Supernova! Entah Dewi 'Dee' Lestari pake jampi-jampi apa buat novel-novelnya. Karena serial ini tuh, cerdas banget, temanya nggak biasa. Pokoknya, setiap selesai baca I was like, "Arrrggggghhh! I want moreee!"

1. Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh

Sebagai anak Sastra yang baik *ehem uhuk*, cuma mau make sure aja kalau tulisan yang benar itu 'kesatria' yup, banyak yang nulisnya 'ksatria'. Kalau nggak percaya, silakan cek KBBI.
Nah, di KPBJ ini kita akan disambut oleh dua sejoli homoseksual bernama Dimas dan Reuben. Yaa, karena mereka orang-orang kelewat pintar gitu, jadi percakapan mereka kebanyakan meliputi sekitar fisika, atom-atom, segala macem, blah! Dan aku yang notabene anak IPS merasa pusing, sempat nggak sanggup untuk lanjutin, untungnya, semakin ke tengah, bahasa mereka makin manusiawi lah.
Mereka ini berencana untuk membuat novel. Nah, ide ceritanya tuh ada seorang perempuan baik-baik, punya pekerjaan yang enak, punya suami yang sayang banget sama dia, tapi dia kayak nggak merasa puas sama hidupnya gitu. Pengen sesuatu yang baru. Perempuan itu bekerja sebagai reporter majalah wanita gitu, namanya Rana. Suatu hari, Rana ditugaskan untuk mewawancarai pengusaha muda yang sukses, tampan, dan digilai semua perempuan mulai dari remaja sampai ibu-ibu, bernama Ferre. Singkat cerita, saling tertarik lah mereka berdua. Rana selingkuh dari suaminya yang baik itu. Sumpah, nggak bersyukur banget nih cewek! Pokoknya, karena perselingkuhan itu jadi banyak konfliknya gitu. Yang mereka diam-diam ketemu lah, takut ketemu teman, dsb. Rana ini lebih cinta sama Ferre daripada suaminya *btw, aku lupa nama suaminya dan novelku lagi dipinjam teman*. Tapi, karena keluarga suaminya keluarga ningrat gitu, jelas cerai adalah suatu hal yang sangat tidak dianjurkan banget, dong. Apalagi alasannya karena Rana selingkuh.
Terus, selain itu, ada lagi cerita tentang Diva, model terkenal. Ya, you know lah dunia model kayak gimana. Jadi dia istilahnya hmm... *maaf* bisa dipake. Tapi, Diva ini bukan cewek murahan biasa. Otaknya cerdas, pokoknya dia itu cewek sempurna lah andai saja nggak 'gitu' hehehe...
Ternyata, karena Diva dan Ferre ini sama-sama sibuk, mereka nggak sadar kalau mereka tetanggaan. Suatu hari, saat mereka sadar punya tetangga yang baik satu sama lain, akhirnya mereka bersahabat baik dan yaaa gitu deh. Aku agak lupa sama ceritanya hahaha tapi masih inget banget efek pas abis baca novel ini. I'm totally got book hangover.
Salah satu hal yang aku suka dari novel ini adalah puisi-puisinya Ferre. He's young, handsome, rich, kind-hearted, and romantic. What else? Nanti deh, kalau novel aku udah dikembaliin, aku bakal posting puisi-puisinya Ferre yang bikin pengen nangis T_T
Fyi aja, aku belum nonton filmnya hahaha...

2. Akar

Anyway, aku baca Akar dulu baru KPBJ karena ya emang punya-nya Akar duluan hahaha.... Asal mula aku punya novel ini adalah, salah satu penulis terkenal message akun Goodreads aku, terus katanya mau tukeran novel gitu. Tentu aja aku nggak nolak, dong!
Akar bercerita tentang Bodhi, anak yatim piatu yang diasuh sama apa tuh yang di klenteng apa ya hahaha sumpah lupa juga. Dan mager ngambil novelnya di rak. Ya pokoknya, dia tuh akhirnya pengen 'keluar' dari zona nyaman-nya dia. Akhirnya dia berkelana kesana kemari. Hampir ke seluruh penjuru dunia, deh! Dan adaaa aja ceritanya yang makin bikin seru. Sampai suatu hari dia tertarik sama satu cewek bernama Ishtar Summer, atau biasa dipanggil Star. Tapi, nggak lama kemudian Star pergi. Ya akhirnya dia pergi lagi terus jadi apa tuh yang suka nanem dan ngambil ganja gitu kalau nggak salah. Di negara manaa gitu. Tapi dia akhirnya kabur, terus ketemu Bob Marley apa ya? *Hahaha sumpah review ini banyak keragu-raguannya. Maklum lah, bacanya tuh tahun lalu dan lebih dulu dari KPBJ pula*
Sebenernya aku nggak begitu ngerti sama jalan cerita novel ini, cuma aku suka sama Bodhi pas menjelajah dunia gitu. Rasanya aku kayak ikut, ya walaupun nggak begitu bisa ngebayangin latarnya karena aku kan belum pernah ke luar negeri -_-

3. Petir

Menamatkan novel ini baru beberapa hari yang lalu. Banyak ketawa-tawa dikit pas baca novel ini karena setting-nya di Bandung, jadi banyak bahasa Sunda-nya. Aku emang nggak tahan kalau baca atau denger bahasa daerah gitu. Hahaha... maaf ya jadi rasis gini :(
Jadi, ceritanya tuh ada cewek etnis Tionghoa gitu namanya Elektra. Namanya bagus, ya? Dan aku langsung ketawa pas tahu kenapa dia dinamain Elektra. Bapaknya itu tukang listrik! Jadi Elektra ya dari kata elektronik gitu kali ya? Dia juga punya kakak perempuan namanya Watti. Ya, 't' nya dua. Dari kata watt hahaha
Suatu ketika, Bapaknya Elektra sama Watti ini meninggal dunia. Watti sih enak, udah punya suami yang kerja di Freeport. Sedangkan Elektra? Lulus S1 dari setahun yang lalu tapi nggak punya kerjaan karena malasnya nggak ketulungan. Kerjaannya tiduuuur mulu. Untungnya, dia punya tabungan semasa dia kecil. Jadi, untuk membiayai kehidupannya setelah bapaknya meninggal, Elektra pakai uang itu. Sampai ketika, persediaan uangnya menipis dan Watti yang tahu, menawarkan diri untuk membiayai hidup Elektra. Tapi Elektra gengsi, jadi dia nggak mau.
Eh, pucuk dicinta ulam pun tiba. Ada sepucuk surat di bawah pintu rumah Elektra yang isinya ada perekrutan lowongan untuk pekerjaan asisten dosen yang sayangnya bertempat di.... alam ghaib. Yap, alam ghaib. Elektra antara percaya nggak percaya. Akhirnya dia pergi ke dukun, eh pas lagi diramal gitu, si dukun kesetrum padahal cuma megang Elektra doang! Akhirnya Elektra mikir, apa bener dalam dirinya mengandung aliran listrik? Soalnya waktu itu dia juga kayak bisa manggil petir gitu.
Singkat cerita, untuk memenuhi persyaratan lowongan pekerjaan asdos dunia ghaib itu, ia pergi ke toko bahan-bahan aneh gitu. Di sana, dia ketemu sama perempuan berketurunan India yang baiiik banget. Sampai akhirnya dia tahu kalo lowongan pekerjaan itu cuma tipuan karena di daftar kode dosen-dosennya kalau disusun ke bawah jadi kalimat 'Ketipu ni yee' hahaha sumpah bagian itu lucu banget! Akhirnya, si perempuan India ini *lupa namanya. Raa, lupa mulu sih, kerjaannya* kasih pencerahan ke Elektra kalau dia sebaiknya punya kerjaan yang sesuai sama kesukaannya.
Kebetulan saat itu dia lagi keranjingan banget sama internet. Sampai uangnya cekak gara-gara ke warnet mulu. Akhirnya, berbekal salah seorang kenalan, ia buat warnet di rumahnya yang gedong itu. Rumahnya jadi rameee banget. Elektra seneng, akhirnya dia punya sesuatu yang bisa dibanggain ke Watti.
Suatu hari, Eletra sakit sesakit-sakitnya sampai nggak bisa jalan, melek, dsb. Nah, temen-temen warnetnya pengen ngegotong dia bawa ke rumah sakit. Eh, nggak tahunya Elektra nyetrum lagi! Temen-temennya kaget dong! Nggak lama kemudian, perempuan India itu dateng, memberi tahu dan menyadarkan Elektra akan kemampuannya itu. Akhirnya, warnet semakin rame karena banyak orang yang mau berobat sama Elektra.
Tapi, di antara temen-temen warnetnya itu ada yang nggak suka sama praktek Elektra itu, namanya Mpret. Nggak disangka, ternyata Mpret ini nggak suka sama praktek itu karena takut Elektra kecapekan. Ihiiiy... Mpret juga termasuk orang yang diem-cuek-jutek tapi perhatian gitu. Eaaaa....
Elektra tahu kalau Mpret suka sama dia karena pas Mpret ulang tahun, Mpret disuruh nyobain prakteknya Elektra. Dan Elektra otomatis juga bisa tahu pikiran Mpret cuma dengan megang tangannya doang.
Lalu, ada sepupunya Mpret dateng namanya Bong. Bong ini minta bantuan Elektra buat baca pikiran temennya yang bernama Bodhi. Yap, Bodhi yang di Akar itu! Oooooh yeeeess, akhirnya Bodhi dan Elektra ketemuuuu!
Paling suka pas ending mereka ngomong gini,
"Kamu Akar?"
"Kamu Petir?"

4. Partikel

Mungkin cuma partikel satu-satunya serial Supernova yang nggak terlalu banyak keterkaitannya dengan novel-novel sebelumnya. Partikel ini bercerita tentang Zarah, yang sejak kecil dididik nggak wajar sama ayahnya yang bernama Firas. Firas ini satu-satunya dosen muda di IPB yang paling cerdas gitu deh. Firas nggak mau anaknya jadi korban sistem pendidikan formal yang nggak jelas. Makanya, dia lebih memilih mengajar anaknya sendiri. Sayangnya, karena Firas ini ahli Mikologi, jadi dia cuma ngajarin Zarah tentang Biologi gitu. Zarah punya adik namanya Hara, tapi adiknya ini dijauhin dari Firas sama Aisyah, ibunya. Karena Aisyah nggak mau Hara jadi kayak Zarah.
Suatu ketika, Aisyah hamil lagi. Tapi, di saat yang sama, kelakuan Firas mulai aneh. Jarang pulang, dan sering ke Bukit Jambul, tempat yang konon katanya angker. Cuma Firas satu-satunya orang yang berani ke sana. Pas Aisyah mau lahiran, Firas nggak pulang-pulang yang pasti dia lagi di Bukit Jambul. Nggak disangka, akhirnya bayi yang keluar wujud fisiknya nggak wajar. Zarah sempat lihat, walhasil dia dibentak sama Aisyah. Aisyah marah banget pas tahu anaknya nggak wajar gitu. Itu pasti karena Firas yang sering ke Bukit Jambul. Warga desa bilang bayi itu wujudnya setengah ular. Langsung muncul desas-desus, katanya Firas punya selingkuhan jin di Bukit Jambul, akhirnya kandungan Aisyah 'dikerjain' sama jin itu. Nggak lama kemudia, bayi itu meninggal ya karena emang nggak kuat untuk hidup kali, ya?
Sampai suatu ketika, Firas bener-bener pergi dari rumah. Zarah sedih karena Firas cuma ninggalin jurnal-jurnalnya yang Zarah nggak ngerti. Karena Firas udah nggak ada, akhirnya Zarah yang waktu itu masih 13 tahun dimasukkin ke sekolah formal. Pas dites, Zarah berhasil masuk untuk kelas 1 SMA. Padahal, nilainya sih cocok untuk kelas 3 SMA. Di sekolah itu lah, Zarah mulai menunjukkan pemberontakan-pemberontakan kecil hasil didikan ayahnya. Ia yang selama ini cuma dididik pelajaran umum-umum saja, bikin guru agama sentimen sama dia karena komentar-komentar tak pantasnya untuk agama. 
Lalu, sekolahnya kedatangan anak baru negro gitu. Namanya susah disebut. Akhirnya, Zarah manggil dia Koso. Koso itu jago banget dalam olahraga dan jadi atlet andalan sekolah, deh. Sayangnya, nilai pelajarannya yang lain jeblok karena dia mengidap disleksia. Dengan kesabaran dan pengorbanan, Zarah yang ngajarin dia sampai nilainya mencapai 7. Eh, nggak lama dia pindah lagi ke London. Zarah sedih karena dia ngerasa klop sama Koso. 
Saat usia Zarah 17 tahun, ada paket kamera dari pengirim tanpa nama. Terang aja Zarah langsung mengira bahwa itu dari Firas karena Firas pernah janji untuk memberikan Zarah kamera kalau usianya sudah menginjak 17 tahun.
Lewat kamera itu, Zarah menang suatu kompetisi fotografi dan hadiahnya adalah ke Kalimantan. Di sana, Zarah betah dan nggak mau ikut balik sama panitia kompetisi fotografi itu. Ya, alasan lainnya mungkin karena nggak tahan sama Aisyah yang terus menerus menuntut Zarah untuk jadi 'normal'.
Dari situlah ia ketemu sama orang-orang yang pekerjaannya kayak The A-Team gitu. Akhirnya Zarah ke London untuk kerja di sana. Nah, di sana pula lah Zarah ketemu sama cinta pertamanya dan memberikan keperawanannya untuk dia. *o ow..* Pokoknya Zarah cinta banget sama dia. 
Nggak disangka, di sana dia juga ketemu lagi sama Koso dan akhirnya tinggal bareng sama Koso yang sekarang udah terkenal banget sebagai penari.
Ah, pokoknya baca novel ini mah, nyesek! Males! Masa si pacar pertamanya Zarah selingkuh sama Koso, cobaaaa? Sumpah aku sedih banget! Ini jadi kayak kisah cinta aku, padahal bukan. Yaaa pokoknya gitu lah.

2 comments:

  1. haloo..salam kenal :) suka baca ya ? aku baca seri supernova itu cuma yg Kesatria sama Petir. bagus sih, cuma not my 'cup of tea' halah :P iyaaa...puisi pusi di Kesatria baguss banget. bikin meleleh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga :) iya, aku suka banget baca. Hehe ya emang balik lagi ke selera sih, masalah buku itu

      Delete