Friday, June 14, 2013

Cinta Dunia Maya

Hai! Panggil aku pengikutmu! Atau pengagum rahasiamu, terserah. Semua itu benar adanya, kok. Aku sudah mengetahui kamu sejak beberapa bulan yang lalu. Awalnya memang agak complicated, tapi aku menikmatinya. Bagaimana bisa aku mengetahui semua tentangmu, padahal kamu tidak mengetahui aku sedikit pun? Kamu tidak pernah melihatku, tidak mengetahui namaku, dan mungkin tidak mengetahui keberadaan diriku.

Awalnya, aku mengetahui sosokmu dari temanmu. Ya, temanmu waktu itu melakukan flirting via bbm padaku. Aku tidak suka pada temanmu itu. Sampai suatu saat, aku tahu bahwa temanmu mempunyai teman yang dapat memikat hatiku. Ya, siapa lagi kalau bukan kamu? Aku tertarik padamu sejak melihat display picture bbm temanmu yang berpose denganmu. Aku langsung mencari tahu akun twitter-mu melalui akun twitter temanmu. Sangat sulit, awalnya. Di antara banyaknya following dan followers temanmu itu, tidak ada akun yang memasang avatar sosokmu. Aku mulai sedikit menyerah. Akhirnya, aku mencari akun facebook-mu yang lagi-lagi melalui akun facebook temanmu. Ketemu! Akhirnya! Entah mengapa aku merasa senang sekali. Padahal kita tidak pernah bertemu secara langsung sekali pun. Setelah melihat akun facebook-mu, akhirnya aku menemukan akun twitter-mu. Pantas saja aku tidak tahu yang mana akun twitter-mu, karena kamu memasang avatar ramai sekali dengan teman-temanmu. 

Sejak saat itu, setiap hari, aku menyempatkan diriku untuk mengintip akun-akun sosial media-mu. Tanpa add as a friend di facebook atau follow di twitter. Hanya untuk mengetahui apa yang kau lakukan sepanjang hari. Sampai aku mengetahui, kamu sudah mempunyai kekasih. Sedikit sedih, tapi tidak apa-apa. Toh, kamu dan aku tidak saling mengenal. Betapa beruntungnya kekasihmu itu. Setiap hari kamu selalu mengucapkan hal-hal romantis atau sekadar penyemangat untuk dirinya. Oh, how I wish that was me...

Lalu, kamu putus dengan kekasihmu. Rasanya sedikit menyenangkan. Walau, lagi-lagi aku sadar bahwa aku dan kamu tidak pernah bertemu. Dan kesenanganku tidak berlangsung lama. Beberapa hari kemudian, kamu menulis sesuatu yang romantis untuk seorang perempuan yang sangat cantik. Ya, kekasih barumu. Ya ampun, cepat sekali kamu mendapat pengganti mantan kekasihmu. Dan aku sedih lagi. Sedih karena dua hal. Pertama, karena kamu mempunyai kekasih baru. Kedua, karena aku sadar kita tidak akan pernah menyatu.

Sampai saat ini, aku masih rutin mengunjungi akun-akun sosial media-mu. Aku tahu keluargamu. Aku tahu tanggal lahirmu. Aku tahu kamu mempunyai satu adik laki-laki dan satu adik perempuan. Aku bahkan pernah melihat foto masa kecilmu di akun facebook ayahmu. Dan aku juga pernah melihat foto-foto masa SMP-mu yang mungkin agak memalukan menurutmu. 

Aku mengetahui semua tentangmu, cinta dunia maya-ku.

2 comments:

  1. Sebagai pembaca, saya berharap cerita ini hanya fiksi belaka, bukan yang sesungguhnya.. by the way, Happy Blogging...

    ReplyDelete